Saran Menteri Yohana Memberhentikan Kurikulum 2013 Sangat Di Benarkan - Siapa tak kenal dengan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak "Yohana Yambise", beliau berharap terhadap kurikulum pendidikan saat ini agar tidak memberatkan anak didik sekolah.
Banyak pengaduan yang diterima oleh Yohana mengenai dampak dari kurikulum yang diterapkan saat ini "Kurikulum 2013". "Dimana penerapan kurikulum ini kurang relevan untuk anak-anak" ujar Yohana saat menghadiri ulang tahun ke-24 organisasi pemberdayaan perempuan di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, pada sabtu 06 Desember 2014.
Yohana menilai penerapan kurikulum ini sangat kurang baik untuk siswa, karena memaksa proses pembelajaran anak. "Tak hanya siswa, guru pun dituntut untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan belajar siswa didik" kata Yohana.
Dari banyaknya masukan keluhan dari masyarakat terkait hal tentang kurikulum ini. Yohana langsung bertindak tegas dan langsung membicarakan hal ini kepada Mentri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Bawesda.
Seharusnya sebelum kurikulum ini diganti, alangkah baiknya jika di evaluasi dahulu padahal setiap kurikulim harusnya mempertimbangkan aspek sosial, budaya dan juga kondisi geografis yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah. "Kurikulum kita keep changing (terus berubah) dari dulu," kata dia.
Dari apa yang disampaikan oleh Yohana kepada Anies Bawesda soal kurikulum ini, akhirnya Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk menghentikan dahulu pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh Indonesia sehingga setiap sekolah menjalankan kembali Kurikulum 2006 untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Untuk proses penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak akan berhenti, melainkan akan diperbaiki dan akan dikembangkan, serta dilaksanakan di beberapa sekolah percontohan yang selama ini sudah menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester terakhir" ujar Anis Bawesda.
Sumber: tempo.co - antaranews.com
EmoticonEmoticon