Monday, November 16, 2015

Nyawa Seorang Pria di Selamatkan Ponsel Pribadinya Saat Bom Teror Paris

Nyawa Seorang Pria di Selamatkan Ponsel Pribadinya Saat Bom Teror Paris
Sylvester

Kisah mendebarkan yang dialami salah satu korban selamat dari insiden teror Paris. Seorang pria kulit hitam berhasil terhindar dari serpihan bom yang meledak di luar Stadion Stade de France berkat ponselnya.

Nasib mujur dialami Sylvester pada Jumat lalu. Aksi teror yang mengancam Kota Paris Jumat lalu nyaris menempatkannya dalam daftar korban. Malam itu, serpihan material dari bahan peledak sempat mengarah ke perutnya. Namun terjangan material itu tak mampu menembus tubuhnya. Nyawanya terselamatkan oleh benda yang disimpan di kantong jaketnya.

"Waktu temanku menelepon, aku sedang menyeberang jalan dan berjalan lurus. Lalu tiba-tiba, BOOM, meledak tepat di depan saya", katanya kepada Reuters.

Beruntung ponsel Samsung yang dipegangnya 'berhasil' menyelamatkan dan melindungi kepalanya dari serpihan bom bunuh diri yang terbang ke arahnya, yang bisa saja berakibat fatal jika mengenai dirinya.

"Serpihan dari bom tersebut terbang mengenai bagian belakang ponsel. Ini yang menyelamatkanku. Jika tidak kepalaku terluka parah," katanya lagi.

Sylvestre pun mengira dirinya bakal tewas karenanya, namun ternyata Tuhan menyelamatkannya. Sebab, material tajam yang harusnya melukai bagian dada hingga perutnya itu mengenai ponsel yang ada di sakunya.

Alhasil, Sylvestre pun hanya mengalami goresan-goresan kecil saja saat kejadian. Ia dan orang-orang sekitarnya yang selamat pun menyebutkan kalau Sylvestre mendapatkan keajaiban. Pasalnya, dia hanya dalam radius yang cukup dekat dengan pelaku teroris.

Saat merogoh kantong jaket, layar telepon selulernya tampak retak. Bentuknya melingkar-lingkar yang terpusat di bagian kanan atas. Kerusakan paling parah terlihat di pelapis telepon bagian belakang yang memperlihatkan lubang cukup besar seukuran ibu jari. Rupanya, telepon seluler itulah yang menyelamatkan nyawanya.

Sylvester


Nasib mujur Sylvester tak berlaku bagi ratusan orang yang menjadi sasaran aksi teror kemarin malam. Aksi yang menyasar enam wilayah di Kota Paris itu sedikitnya menelan 129 korban jiwa dan melukai 350 orang. Jumlah korban paling banyak berasal dari gedung opera Bataclan, saat ratusan penonton menyaksikan pentas kelompok musik Eagles of Death Metal.

Teror Paris terjadi pada Jumat malam, 13 November 2015. Para teroris -- beberapa membawa senapan AK-47, lainnya dengan bom terlilit di tubuh -- menyerang tiba-tiba di sejumlah titik. Termasuk di luar Stadion Stade de France. Kala itu tengah berlangsung pertandingan persahabatan antara Prancis versus Jerman.

Pada waktu yang bersamaan, serangan juga terjadi di gedung konser Bataclan, tempat berlangsungnya konser band Amerika Serikat, Eagles of Death Metal. Setidaknya 153 orang dilaporkan meninggal dunia. Korban terbanyak berasal dari gedung konser Bataclan, lebih dari 112 orang. Sumber lain menyebut 158 orang meninggal dunia akibat serangan ini.

(Sag)

Sagitarius Kusadhi

2 blogger-disqus

wah keren nih,,, makasih udah berbagi ilmunya,,, jangan lupa komen back nya di ronalsf.blogspot.co


EmoticonEmoticon